Bomb Blasts Hit 2 Hotels: Marriott & Ritz Carlton in Jakarta Indonesia

Pada hari ini tanggal 17 Juli 2009 kembali Indonesia menerima teror bom. Terjadi 2 ledakan bom dengan skala rendah (low explosive) di Hotel Marriot dan Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta Selatan pada tadi pagi sekitar pukul 07.45 WIB. Ledakan menurut saksi mata terjadi dua kali. Beda ledakan pertama dan kedua hanya terpaut beberapa menit saja. Ledakan di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan Jakarta Selatan ternyata terjadi dua kali. Ledakan pertama sangat keras sedangkan yang kedua lebih kecil. Korban ledakan di Hotel Ritz Carlton sekitar 10 orang. Belum diketahui keadaan korban. 7 Unit pemadam kebakaran dikerahkan ke Hotel Ritz Carlton, kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Ledakan keras menghancurkan lantai II hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta. Kaca-kaca hancur lebur dan berhamburan ke bawah. Ledakan bom terjadi di dekat Hotel JW Marriott dan Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan. Jakarta Selatan, menelan banyak korban. Menurut data yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit Jakarta, hingga pukul 08.35 WIB, jumlah korban luka-luka yang sedang dan sempat dirawat di Rumah Sakit Jakarta sebanyak 9 orang. Berikut adalah nama-nama korban tersebut:

• Sidik Maulana (21), laki-laki, beralamat di Mampang Prapatan Tegal Parang, perusahaan Ritz Carlton.
• Aryo (31), laki-laki, beralamat di Bintaro Sektor 9, perusahan Ritz Carlton.
• Edward Thielsen, WNA, laki-laki, tidak diketahui usia dan asal negaranya, perusahaan Airlangga Kitchen JW Marriott.
• David Petter, WNA, laki-laki, tidak diketahui usia dan asal negaranya, saat ini dirawat di kamar operasi.
• Deni Purwanto, tidak diketahui usianya, perusahaan JW Marriott.
• Adri (30), laki-lakim tidak diketahui alamatnya.
• Dik Ahmad Taufik (39), laki-laki, beralamat di Srengseng Bambut.
• Dewi lestari (26), perempuan, beralamat di Jalan Empu Tantular, karyawati Panin Bank, saat ini sudah pulang.
• Ririn (25), perempuan, tidak diketahui alamatnya, karyawati Panin Bank, saat ini korban sudah pulang.

Dari total 9 korban luka-luka, terdapat 2 warga negara asing (WNA), 2 orang diperbolehkan pulang, sementara 7 orang lainnya masih dirawat.