10 KIAT MERAWAT PENYAKIT KULIT
16.21 // 0 comments // Goed@Ng-KL // Category: Womens and Skins (Perawatan Kulit) //Acap          terjadi, penyakit kulit diobati sendiri dengan akibat buruk. Bukan saja          penyakit kulitnya tidak sembuh, tapi malah makin parah. Tak jarang menyisakan          bekas atau parut. Apa saja yang harus diperhatikan dalam merawat penyakit          kulit?
       1. Tidak semua penyakit kulit diobati dengan salep yang sama
         Ada beragam penyakit kulit dengan beragam penyebab. Ada yang disebabkan          faktor luar, seperti luka. Luka kulit pun berjenis-jenis. Ada luka lecet,          luka serut, luka belah, luka lubang, dan luka patah tulang. Perawatan          luka perlu penanganan khusus. Luka dangkal dapat ditangani sendiri, sementara          luka dalam butuh jahitan dan perawatan khusus.
         Bagaimana luka dirawat juga sering bermasalah. Yang pertama-tama perlu          dilakukan, lakukan perawatan luka secara benar saat awal luka terjadi.          Bersihkan luka dari segala jenis kotoran maupun kulit yang terkelupas          atau terkoyak. Jika luka kotor, bersihkan dengan sabun lunak (soda rendah)          dan bilas dengan air mengalir. Setelah bersih, bubuhi antisepsis (penyuci          hama), sekurang-kurangnya alkohol 70 persen (bukan 96 persen), lalu tutup.          Jangan terlalu rapat, berikan celah agar udara masih bisa mengalir memapari          luka.
         Jika luka cukup dalam, setelah dibersihkan, luka dibasuh dengan cairan          peroksida (bisa dibeli bebas di apotek). Tujuannya untuk meniadakan kalau-kalau          ada kuman tetanus yang sudah telanjur ikut memasuki luka. Cairan yang          berbusa ini membentuk zat asam di dalam luka, suasana yang tidak disukai          kuman tetanus.
         Luka yang tak memerlukan jahitan ditutup dengan kasa steril setelah dibubuhi          antisepsis. Jangan melapisi luka dengan kapas, sebab kapas melekat pada          luka, dan jaringan kulit muda yang akan terbentuk bisa lengket ketika          kapas diangkat. Akibatnya, luka tak kunjung pulih. 
         Jika luka sedikit menganga, usahakan merapatkannya agar kedua belahan          luka menyatu, sehingga memudahkan penyembuhan. Setelah dibalut, upayakan          agar luka tidak tersentuh air mandi atau air apa pun selama beberapa hari.          Ganti pembalut luka setiap habis mandi. Bubuhi lagi cairan antisepsis.
         Jika luka masih basah dan tampak cairan kuning, kemungkinan luka terinfeksi.          Kalau sudah demikian, tak cukup membubuhinya dengan antisepsis. Tambahkan          salep atau krim antibiotika. Jika tidak, luka akan berubah menjadi borok.          Borok selain menambah lama penyembuhan, luka akan menyisakan bekas atau          parut pada kulit. 
         Luka yang dirawat dengan benar, dalam beberapa hari akan mengering, merapat,          tidak basah, tidak meradang dan tak nyeri. Luka yang terganggu penyembuhannya          akan tetap basah, bengkak, dan nyeri, tanda luka terinfeksi.
         Luka yang ditutup secara ketat dan rapat akan mengganggu proses penyembuhan.          Luka akan tetap basah dan jaringan tunas kulit tidak terbentuk, sehingga          luka jadi lama mengering. Selain itu, menutupi luka rapat-rapat berisiko          tercemar kuman tetanus yang ada di alam bebas. Terlebih luka di tungkai          atau kaki. Spora tetanus bertebaran di permukaan tanah, di mana-mana.
         Luka kecil dan tidak dalam yang terjadi tidak di tempat yang kotor, tidak          memerlukan suntikan tetanus. Hanya luka dalam yang terjadi di jalan atau          tanah kotor yang memerlukan suntikan tetanus. Ada dua jenis suntikan,          yakni jenis serum dan jenis toksoid. Jika sudah pernah mendapat suntikan          tetanus beberapa tahun berselang, cukup diberi serum ATS. Jika belum pernah          disuntik tetanus, selain ATS diberikan toksoid tetanus untuk membentuk          zat anti-tetanus. Dokter akan mempertimbangkan apa yang perlu dilakukan          terhadap suatu luka.
         Jika telanjur terinfeksi, luka biasanya menjadi basah berair, bernanah.          Sebaiknya tidak ditutup, tidak pula diberikan salep atau krim, melainkan          dikompres rivanol (bisa dibeli bebas di apotik) selama beberapa hari.          Ganti kompres setiap kali kompres sudah mengering. Salep atau krim antibiotika          baru dibubuhkan jika luka sudah kering betul. Luka basah yang diberi salep          atau krim akan sukar menyembuh. Begitu juga luka yang sudah kering, tidak          boleh dikompres.
       2. Luka bakar bukan odol atau mentega salepnya
         Sering terjadi, luka bakar diolesi odol atau mentega. Luka bakar tak ubahnya          luka umumnya, perlu dirawat secara suci hama. Odol dan mentega tidak memberi          manfaat, malah bisa buruk akibatnya. Odol atau mentega mungkin tidak suci          hama, sehingga kuman masuk ke dalam luka.
         Luka bakar ringan (hanya kemerahan kulit tanpa lepuh) cukup diolesi salep          livertran (bisa dibeli bebas di apotik), dan tak perlu ditutup. Luka bakar          lepuh bergelembung, jangan dipecahkan. Biarkan pecah sendiri. Setelah          pecah, lindungi dari paparan air mandi, sebab kulit di dalam masih kulit          muda yang mudah ditembus kuman. Perawatan dengan antisepsis tetap perlu          selain menambah salep livertran. Sekarang ada salep jenis lain untuk membantu          menumbuhkan jaringan kulit baru.
         Luka lepuh bergelembung yang luas butuh perawatan rumah sakit. Demikian          pula luka bakar berat yang mengelupasi kulit sampai dalam, dan bikin kulit          gosong, juga tak dapat dirawat sendiri di rumah.
       3. Jahitan luka jangan dibiarkan tidak dibuka
         Jika luka sampai dijahit, jangan lupa untuk membuka jahitannya. Sering          terjadi, pasien tidak kembali ke dokter untuk membuka jahitan. Biasanya          jahitan dibuka seminggu kemudian, atau lebih dini jika terjadi infeksi.          Luka dijahit bisa saja terinfeksi. Selain bengkak dan nyeri, mungkin ada          jahitan yang mengelupas dan lepas. Jika ini terjadi, perlu dirapikan ulang.          Jika tidak dikoreksi, luka akan menyisakan bekas yang jelek.
         Jahitan luka memang tidak selalu harus dibuka jika memakai cara klem atau          jahitan langsung dengan benang usus. Selama memakai benang sutera, jahitan          perlu dibuka. Jika tidak dibuka, benang merupakan benda asing sumber infeksi.          Bisa jadi, penyembuhan luka tidak berlangsung sempurna dan benangnya akan          menyatu terikat oleh jaringan kulit baru. Ini tentu tidak sehat.
       4. Jangan mengeleti keropeng luka
         Seringkali, keropeng luka yang sudah mengering dan terasa gatal dikeleti.          Biarkan kulit kering yang mati bercampur sisa darah dan nanah mengelupas          sendiri. Mengeleti keropeng luka berarti membuka lapisan kulit yang masih          muda di bawahnya terpapar dunia luar. Kulit muda belum siap terpapar dunia          luar, juga belum kuat menghadapi ancaman infeksi. Biarkan secara alami,          begitu kulit muda sudah cukup matang, ia akan mendesak keropeng di atasnya          untuk terkelupas sendirinya. 
         Lepasnya keropeng secara tak sengaja (tersenggol) biasanya akan mengeluarkan          darah, tanda kulitnya masih rapuh. Dalam keadaan demikian, bubuhi antibiotika          untuk melindungi kulit muda agar tak terinfeksi dan terjadi borok baru.
       5. Kulit eksim tidak memakai salep jamur
         Banyak ragam penyakit kulit. Kelihatannya serupa, namun kenyataannya tidak          sama. Eksim misalnya. Eksim kerap disangka jamur. Jika eksim diberi obat          jamur tentu tak bakal sembuh. Demikian pula jika jamur kulit diobati obat          eksim, sama tak bakal sembuhnya.
         Penyakit kulit itu spesifik obatnya. Jika obat tidak tepat, kelainan kulitnya          pun jadi kacau dan majemuk. Maka, sembarang dan serampangan asal memakai          salep, tidak dianjurkan. Banyak salep kulit dijual, bukan berarti serbaguna          buat penyakit atau kelainan kulit apa saja. Jika tak tepat pilihan obatnya,          penyakit kulitnya malah bertambah kacau balau. Penyakit kulit yang sudah          kacau balau lebih pelik menyembuhkannya.
       6. Penyakit kulit basah tidak disalepi dulu
         Penyakit kulit yang tidak dirawat secara benar seringkali berkembang menjadi          infeksi kulit. Kulit menjadi basah. Kita acap menyebutnya eksim basah.          Eksim yang digaruk keras akan menjadi luka dan basah. Dalam keadaan demikian,          salep tidak menolong. Penyakit kulit basah harus dilawan dengan basah          lagi, yakni mengompresnya. Kompres dibasahi berkala setiap beberapa jam          setiap kali kompres mengering. Tujuan kompres adalah menyedot getah yang          membasahi. Setelah mengering, baru diberi obat eksim.
         Eksim sering sudah tercemar infeksi akibat digaruk, atau bisa juga tercemar          jamur. Eksim terinfeksi kuman dan jamur tak sembuh hanya dengan obat eksim,          namun perlu ditambah antibiotika dan anti-jamur.
       7. Jangan lanjutkan pemakaian obat jika tak sembuh-sembuh
         Sering orang menganggap penyakit kulit umumnya berlangsung lama, sehingga          pemakaian obat yang dibeli sendiri tidak dibatasi kendati tidak sembuh.          Hentikan obat jika tak menyembuh. Mungkin obatnya tidak tepat. Hal ini          sering terjadi pada penyakit kudis. 
         Kudis sering luput terdiagnosis. Selain terlupakan, gambaran kulit pada          kudis tidak begitu tegas. Kelihatan hanya bintik-bintik bentol kecil merah,          biasanya di bagian kulit yang tipis dan empuk, seperti di sela jemari          tangan, pergelangan tangan, di perut, dan kulit bokong. Macam-macam kudis          tak mungkin sembuh kalau tidak memilih obat khusus kudis (antikudis) yang          cara pemakaiannya pun khusus.
         Kudis menular pada anggota keluarga. Lewat pegangan, jabatan tangan, singgungan          kulit, hubungan kelamin, kutu kudis berpindah dari pengidap ke kulit sehat.          Kutu kudis bersarang di lapisan kulit, keluar malam hari dan gatalnya          minta ampun.
       8. Reaksi alergi kulit tak selalu memerlukan salep atau krim
         Sering pula kulit mengalami reaksi alergi. Tandanya, yang ringan hanya          biduran, gatal-gatal sekujur tubuh. Yang berat, bisa mengelupas, lepuh,          dan jika berat sekali muncul gelembung-gelembung cairan sekujur badan.
         Obat alergi kulit sama, yaitu antialergi yang diminum. Jika berat, butuh          suntikan antihistamin. Kulitnya dibubuhi bedak antigatal. Jika berat dan          mengelupas, baru diberikan antihistamin krim atau lotion. Alergi kulit          yang hebat dan berbekas terjadi pada alergi terhadap antibiotika golongan          sulfa. Orang yang berbakat alergi perlu berhati-hati jika diberi obat          golongan sulfa. Gejalanya, bibir terasa tebal, gatal, lalu tumbuh eksim          menyerupai tompel di sekitar bibir yang biasanya membekas seumur hidup.          Inipun perlu obat antihistamin.
9. Agar tidak menyisakan bekas, luka atau penyakit kulit jangan sampai terinfeksi
         Setiap luka atau penyakit kulit mendindikasikan terjadi kerusakan pada          permukaan kulit. Tergantung jenis luka dan penyakit kulitnya, lapisan          kulit yang terkena bisa dalam, bisa juga dangkal. Semakin dalam kelainan          kulit, semakin besar risiko menyisakan bekas setelah menyembuh.
         Agar tidak sampai terjadi bekas luka, rawatlah luka dengan benar sejak          awal. Jika luka atau penyakit kulit lain sampai terinfeksi akibat jeleknya          perawatan luka, tidak bisa tidak, akan membekas. Luka yang membekas sukar          dikoreksi dan memerlukan bedah plastik.
       10.          Tidak memberitahu kalau punya bakat keloid
         Ada orang yang berbakat keloid. Artinya, setiap sembuh dari luka, akan          terbentuk bentol di sekitar bekas luka semacam daging tumbuh. Secara kosmetis,          ini tak sedap dipandang, terlebih jika terjadi di wajah. 
         Risiko ini bisa dicegah dengan memberikan suntikan khusus selama luka.          Termasuk jika hendak dioperasi, dokter perlu diberitahu kalau punya bakat          keloid, sehingga pada luka bekas operasi diberikan obat khusus mencegah          terbentuknya keloid. Keloid yang sudah terbentuk bisa disuntik berulang          kali untuk mengempiskan benjolannya, namun tidak bisa mulus sempurna.
 
Related posts :
0 comments for this post
Followers
Categories
- Alat Kontrasepsi (KB)
- Asian Models
- Batik of Indonesia
- Become Success Parents
- Berpikirlah Seribu Kali Jika Anda ....
- Cerita Reinkarnasi/Past Life
- Cinta Masakan Nusantara
- Costumes
- Gaya Seleb Indonesia
- Hair Loss in Women
- How Find Your Dream Dress
- Perawatan Wanita
- Ramalan
- Style of Sex
- Supermodels
- Tips Langsing
- Tips Sehat
- Wanita Cantik Dalam Bikini
- Wanita Dalam Kebaya
- Wanita Dalam Pakaian Bikini
- Wanita dan Kesehatan
- Women in Fashion
- Women in Magazine
- Women in Style
- Women in Topics
- Womens and Hair
- Womens and Skins (Perawatan Kulit)
- Womens ang health
- Womens in Acne Medicine
- Womens in Fashion
- Womens in Style of Art
- Womens in Swimsuit
- fantasy wear
Arsip Blog
- 
        ▼ 
      
2008
(201)
- 
        ▼ 
      
Februari
(53)
- Situswanita in Panty
- Situswanita Theme: Sexy Thong
- Situswanita Theme: Army Bikini Wear
- Situswanita in Sexy Wear
- Situswanita in protect skin from the sun
- Situswanita in Summer Skin and Your Worst Enemies
- Situswanita in Traditional beauty care business h...
- Situswanita Tips for Women: Wearing Perfume
- Situswanita Tips: How Choosing And Buying Sleepwear
- Situswanita Info for Women : A Plus Size Bra Will ...
- Situswanita : Colour So Important in Fashion..???
- Nurture for Body, Mind and Spirit for Body Massages
- How to Find G Spot
- Ten Points that Women Looking for in Men
- Women Tips: How to Measure Bra Size
- Indian's women methods: Breast Enlargement Exercis...
- Plastic Surgery for Beautiful Breast
- New: Make Up Tips
- Fashion Tips for Women with Osteoporosis
- Jangan Sepelekan Keputihan dan 6 fakta tentang kep...
- STUDY FINDS WHITENING SOAPS FOUND EFFECTIVE ON FIL...
- Skin Bleaching and Skin Whitening are Passe Treatm...
- Jadi Pornstar Demi Suami
- Cara Dapatkan Kulit Putih dan Bersinar
- Botox Injections
- SKIN care: Anti-Aging Skin Care
- Types Skin: Sensitive Skin
- Skin Types: Unlock the mystery of your skin type
- Skin Types: Unlock the mystery of your skin type
- Chemo, tamoxifen cut risk of second breast cancer
- Breast cancer protein doesn't help select therapy
- Wanita muda sasaran osteoporosis
- Hair Color Tips for Great Results
- Tren Rambut 2008: Brown is the New Black
- DO YOU KNOW THESE HAIR COLORING SECRETS?
- 10 KIAT MERAWAT PENYAKIT KULIT
- Tips Sederhana Mendapat Rambut Sehat
- Perawatan Rambut dengan Mengkudu dan Teh
- Womens and Hair: HAIR CARE · CAUSES OF HAIR DAMAGE
- Hair Loss in Women
- Womens in Treating Acne With Birth Control Acne Pills
- Nutritional and Herbal Therapy for Acne
- Womens in Clear Up Acne And Acne Scars For A More ...
- Womens in Clear Up Acne And Acne Scars For A More ...
- Women in Red Carpet - Fashion Jewelry
- Womens in Fashion: Hot models in Thong and Lingeri...
- Womens in Camisoles & French Knickers - Luxury Fre...
- Womens in Style of Art
- Women in Topics : Kebiasaan Wanita Yang Ternyata M...
- Women in Topics : Cantik Hingga Tua
- Women in Topics: Serba - Serbi Payudara
- Women in : Bridal Jewelry, Bridal Accessories
- Womens in Swimsuit and the History about swimsuit
 
 
- 
        ▼ 
      
Februari
(53)
 2008 - 2009 SimplexDesign. Content in my blog is licensed under a Creative Commons License. 2008 - 2009 SimplexDesign. Content in my blog is licensed under a Creative Commons License.
- SimplexPro template designed by Simplex Design.
- Powered by Blogger.com.
 




 
